Lima Kapal Cepat Dishub DKI Rusak
Sebanyak lima kapal penumpang Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta yang melayani rute Muara Angke-Kepulauan Seribu mengalami kerusakan. Minimnya perawatan diduga menjadi penyebab kerusakan kapal cepat tersebut.
Kerusakan empat kapal kerapu sudah terjadi hampir sebulan ini. Kerusakan terjadi pada bagian lower gear, pompa, as propheler dan baling-baling bengkok. Terakhir, kemarin Catamaran 3 satu dari 4 mesin, as prophelernya patah
Dari 12 kapal cepat yang dimiliki Dishub DKI, saat ini hanya tiga kapal yang layak beroperasi, yakni kapal Catamaran, Catamaran 2, dan Paus. Sedangkan kapal Kerapu 1 hingga 4 dan Catamaran 3 mengalami kerusakan. Untuk KMP Lumba-Lumba 1 dan 2 sedang dalam perbaikan. Sementara 2 kapal Kerapu lain dioperasikan melayani rute Pelabuhan Kali Adem-Rusunawa Marunda.
Kapal Pukat Harimau Rugikan Nelayan JakartaSamsir (43), teknisi kapal membenarkan sebanyak 5 kapal cepat milik Dishub DKI mengalami kerusakan pada bagian mesin. "Kerusakan empat kapal Kerapu sudah terjadi hampir sebulan ini. Kerusakan terjadi pada bagian lower gear, pompa, as propheler dan baling-baling bengkok. Terakhir, kemarin Catamaran 3, satu dari 4 mesin, as propheler-nya patah," katanya, Minggu (22/6).
Menurut Samsir, kerusakan terjadi akibat kapal beroperasi melebihi waktu yang sudah ditentukan serta tersangkut sampah atau kayu saat berlayar. "Saya sudah laporkan kepada pimpinan soal kerusakan ini. Tapi sampai sekarang belum ada tanggapan," tegasnya.
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana (Sarpras) UP Perairan dan Pelabuhan Dishub DKI Jakarta, Kamaru Zaman membenarkan hal tersebut. Bahkan, hari ini KMP Paus berlayar hanya dengan 3 mesin kapal karena satu mesin lain mengalami kerusakan. "Terpaksa diberangkatkan karena penumpang sudah membeli tiket. Satu mesin rusak karena mengalami masalah di bagian sensor," katanya.
Dia mengaku rutin melakukan perbaikan total
(docking) setiap akhir tahun. Sehingga pada awal tahun, kapal-kapal tersebut sudah siap beroperasi. Namun karena saat ini anggaran Dishub DKI belum cair, kata Kamaru, maka untuk sementara operasional pelayanan pelayaran kapal dilaksanakan secara swakelola dengan anggaran sekitar Rp 9 miliar.Sementara itu, Kepala UP Perairan dan Pelabuhan Dishub, Tri Hendro, mengakui memang ada anggaran khusus yang dialokasikan untuk perawatan kapal.
"Anggarannya sedang kita siapkan. Jumlahnya berapa sedang kita hitung. Setelah selesai, sesegera mungkin kita perbaiki," tandasnya.